cover
Contact Name
Efrin Firmansyah
Contact Email
efrinfirmansyah@unper.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
efrinfirmansyah@unper.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences
ISSN : 26859505     EISSN : 26859491     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences provides a forum for researchers on related science to publish the articles. This is a scientific journal published twice a year (June and December) by LPPM of Perjuangan University of Tasikmalaya. Covered issues in agronomy and horticulture, plant biotechnology, plant microbiology, plant breeding, soil science, plant protection and soilless cultivation / hydroponic system.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 1 (2021): June" : 6 Documents clear
Pengaruh Pemberian Hormon Auksin dan Giberelin terhadap Pertumbuhan Tomat (Solanum lycopersicum L.) Var. Aichi First Nindi Andianingsih; Arrin Rosmala; Syariful Mubarok
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 3 No. 1 (2021): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v3i1.531

Abstract

Tanaman tomat umumnya dibudidayakan di Indonesia secara komersial, terutama di dataran tinggi. Kualitas buah tomat yang baik hanya dicapai pada ketinggian 800 mdpl. Auksin dan giberelin bekerja sinergis dalam pembentukan bunga dan buah pada tanaman tomat. Pemberian hormon auksin dan giberelin pada tomat kultivar Aichi First diharapkan dapat memacu pertumbuhan, pembungaan dan pembuahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian hormon Auksin dan Giberelin dan untuk mendapatkan perlakuan hormon yang paling optimal terhadap pertumbuhan Aichi First. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Mei 2020 di kebun percobaan yang terletak di Desa Dadiharja, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dan diulang sebanyak 3 kali.  Pemberian hormon auksin dan hormon giberelin berpengaruh terhadap tinggi tanaman, akan tetapi tidak berpengaruh pada parameter diameter batang, jumlah tandan, jumlah bunga, umur berbunga, dan luas daun. Konsentrasi auksin 30 ppm + giberelin 80 ppm menghasilkan tinggi tanaman paling tinggi, yaitu sebesar 50.42 cm.
In Vitro Conservation of Medicinal Plant St. John’s Wort (Hypericum perforatum L.) Through Dilution of Basic Medium Sitti Fatimah Syahid
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 3 No. 1 (2021): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v3i1.589

Abstract

In vitro techniques could be applied for plant conservation through minimal growth. Growth reduction is generally attained by modifying the culture medium and/or the environmental condition. Conservation of St. John’s wort (Hypericum perforatum L.) in vitro through dilution of basic medium was conducted at the Tissue Culture Laboratory of Indonesian Spice and Medicinal Crops Research Institute (ISMCRI) in 2018. Sterile shoots were cultured into Murashige and Skoog (MS) medium by reducing macronutrients. The treatments used were full-MS + 0.1 mg L-1 N6 - benzyladenine (BA) as control; ¾ MS + 0.1 mg L-1 BA; ½ MS + 0.1 mgL-1 BA and ¼ MS + 0.1 mg L-1 BA. Observation of the culture growth was conducted three months after the treatments. The experiment was arranged in Completely Randomized Design with ten replications. The result showed that the use of a dilution of basic medium affected the growth of St. John’s wort. The use of ¼ MS + 0.1 mg L-1 BA composition could suppress culture growth (number of shoots, shoots length and number of leaves), without showing necrotic symptom until three months of conservation. This treatment could be used as an alternative to minimize the culture of St. John’s wort for in vitro conservation.
Keefektifan Trichoderma sp. dalam Mengendalikan Layu Fusarium pada Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Nira Novita; Efrin Firmansyah; Selvy Isnaeni
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 3 No. 1 (2021): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v3i1.621

Abstract

Agens pengendali hayati (APH) selain dapat membatasi pertumbuhan dan perkembangan Organisme Pengganggu Tumbuhan, APH juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem  lingkungan pertanian. Trichoderma sp. merupakan salah satu agens pengendali hayati yang dapat digunakan untuk mengendalikan patogen tular tanah salah satunya Fusarium sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Trichoderma sp. terhadap pertumbuhan, hasil dan keevektivan dalam mengendalikan layu fusarium tanaman mentimun. Rancangan yang di gunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Penelitian ini dilakukan di Screen House Satuan Pelayanan BPTPH Wil V Tasikmalaya. Perlakuan penelitian yaitu Dosis Trichoderma sp. 0 g tan-1 (kontrol),  25 g tan-1,50 g tan-1,  75 g tan-1,  100 g tan-1. Data dianalisis menggunakan analisis ragam dilanjutkan dengan uji Duncan taraf α 5%. Hasil penelitian menunjukan tidak adanya kejadian serangan penyakit fusarium pada tanaman dengan perlakuan dosis Trichoderma sp. maupun perlakuan kontrol, hal tersebut diduga bahwa keadaan lingkungan  tidak sesuai bagi pertumbuhan cendawan Fusarium sp.. Dosis Trichoderma sp. 75 g tan-1 memeberikan pertumbuhan dan hasil yang optimal pada tanaman mentimun.
Pendugaan Keragaman Genetik Berdasarkan Komponen Hasil pada Beberapa Galur Padi (Oryza sativa L.) Miranda Ferwita Sari; Jaenudin Kartahadimaja; Lina Budiarti; Destieka Ahyuni
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 3 No. 1 (2021): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v3i1.625

Abstract

Padi adalah salah satu komoditas pangan utama di Indonesia. Kebutuhan pangan beras akan meningkat setiap tahunnya selaras dengan peningkatan jumlah penduduk. Akan tetapi peningkatan kebutuhan beras tiap tahunnya tidak sesuai dengan kondisi lahan dan produksi padi yang ada saat ini. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan galur atau varietas padi yang memiliki produktivitas tinggi. Pengembangan galur-galur padi baru memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Penelitian dilaksanakan di Lahan Seed Teaching Farm PS. Teknologi Perbenihan, Politeknik Negeri Lampung, pada bulan Agustus —Desember 2020. Rancangan perlakuan disusun secara RAKL dengan 1 faktor (galur), 3 blok, dan 5 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah 13 galur tanaman padi rakitan Politeknik Negeri Lampung, yaitu galur B1, B2, B3, B4, B7, D2, D3, F3, F4, H1, H4, K dan L2. Data hasil pengamatan diolah dengan software SAS dan terhadap analisis ragam yang nyata, dilanjutkan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) dengan taraf 5%. Berdasarkan nilai KKG dan KKF, variabel pengamatan yang dapat digunakan untuk seleksi berdasarkan penelitian ini yaitu jumlah gabah bernas/malai, jumlah gabah hampa/malai, bobot malai dan produktivitas. Galur yang memiliki produktivitas yang tinggi yaitu galur D3. Kata kunci: galur padi, keragaman, produktivitas
Keanekaragaman Artropoda Predator di Agroekosistem Sawah pada Berbagai Galur Padi Politeknik Negeri Lampung Lina Budiarti; Jaenudin Kartahadimadja; Miranda Ferwita Sari; Destieka Ahyuni; Dulbari Dulbari
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 3 No. 1 (2021): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v3i1.663

Abstract

Artropoda predator dapat dioptimalkan perannya di ekosistem sawah untuk menekan populasi hama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai indeks keanekaragaman artropoda predator pada galur padi rakitan Politeknik Negeri Lampung. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2020. Penelitian dilaksanakan di lahan Seed Teaching Farm Program Studi Teknologi Perbenihan, Politeknik Negeri Lampung dengan galur padi Pandan Wangi (PW), Ciherang (CH), B1, B2, B3, B4, B7, D2, D3, F3, F4, H1, H4, K, dan L2 dengan 2 varietas unggul pembanding yaitu Ciherang (CH) dan Gilirang (Gil). Pengamatan artropoda dilakukan menggunakan metode jaring dilakukan sebanyak 3 ayunan ganda. Pengambilan sampel serangga dilakukan pada pukul 06.00- 09.00 WIB. Identifikasi menggunakan makroskop binokuler di Laboratorium tanaman pangan II. Data hasil identifikasi serangga kemudian dihitung nilai indeks keanekaragaman spesies Shannon (H’), indeks dominasi spesies Berger-Parker (d) dan indeks kemerataan spesies dari Pielou (E). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa artropoda predator yang ditemukan adalah laba-laba predator seperti Oxyopes javanus, Tetragnatha javana, T. virescens, T. maxilosa, Pardosa pseudoannulata, Athypena sp., dan serangga predator seperti Microvelia douglasi, Agriocnemis pygmaea, A. femina, A. pieris, dan Verania lineata, Menochillus sexmachulatus, Hispella atra, dan Paederus fuscipes. Nilai indeks keanekaragaman pada setiap galur padi fluktuatif dan berkisar dari rendah ke sedang.
Peran Perubahan Iklim terhadap Kemunculan OPT Baru Farriza Diyasti; Aceu Wulandari Amalia
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 3 No. 1 (2021): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v3i1.780

Abstract

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan salah satu faktor pembatas penurunan produksi komoditas perkebunan. Perubahan iklim akibat pemanasan global berperan dalam memicu eksistensi OPT di alam. Fluktuasi suhu dan kelembaban udara mampu menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan OPT. Perubahan ini dapat memengaruhi status OPT di lapangan. Isu munculnya hama baru Spodoptera frugiperda, penyakit Pestalotiopsis sp. pada karet, dan hama Pseudotheraptus sp. pada kelapa menjadi contoh OPT yang berkembang akibat adanya peran perubahan iklim global. Dengan demikian diperlukan informasi dan langkah antisipasi terhadap perubahan iklim yang terjadi untuk meminimalisir kerugian akibat serangan OPT tersebut. Adapun beberapa langkah yang dapat ditempuh antara lain membangun sistem peringatan dini, adanya kelembagaan yang tepat dan akurat, mengembangkan model tentang prediksi iklim dan OPT, serta penerapan sistem budidaya tanaman yang sehat dan diintegrasikan dalam teknologi pengelolaan hama dan penyakit tanaman secara terpadu

Page 1 of 1 | Total Record : 6